Untuk Ibu
..
Oleh Woko Utoro
..
Hampir tiap hari ia melewati lorong2 sempit itu, ia lewati dengan percaya diri. Anaknya menangis ia tak peduli kecuali langsung ia beri asi.
Perjalanan itu ia tuju ke setiap hamparan sawah di hutan. Demi merawat padi berisi untuk kehidupan. Ia adalah seorang petani yang rajin.
..
Urusan rumah telah beres semua. tak jarang pula urusan dapur membuatnya nelangsa. kadang air matanya membasahi pipi. Ia rela meminjam uang pada tetangganya demi anaknya, agar ia tak merasakan dahaga dan rasa lapar. Rasa dari rasa garam sering sekali ia rasakan ketimbang opor ayam yg enak cuma bertemu satu tahun sekali pas lebaran. Kau benar benar apa adanya dan ikhlas.
..
Tiap anaknya menangis peluk hangatmu pasti menenangkanya. Bahkan ia mata sangat khawatir ketika ia terjatuh atau di tangisi oleh orang lain. Tiap doa doanya ia sampaikan pada sang Tuhan di malam hari. Tanpa terasa ia harus terganggu oleh jerit tangis anaknya yg terbangun, karena ngompol.
..
Engkau memang wanita yg mulia. Pantas saja Tuhan menghadirkanmu dengan sosok kelembutan dan kasih sayang yg tak ada bandinganya. Bahkan Tuhan telah memuliakanya dengan perintah menghormati keridhoanya. Kau adalah salah satu jenis surga yg Allah hadirkan kemuka bumi ini. Untuk menjadi ibu bagi semesta, menjadi pelindung bagi anak2nya.
..
Sehat terus ibu ku
Plosokandang, 22 Des 2017
Komentar
Posting Komentar