Ini Tentang PEMIRA
..
Oleh Woko Utoro
Pemilu raya begitulah ceritanya.Apa yg ada di benak kita jika mendengar kata politik? Pastinya kita langsung menerka bahwa politik selalu di konotasikan dengan konotasi yg negatif, padahal tidak selalu benar. Dalam Tesaurus Alfabetis politik berarti kebijakan atau strategi. Sehingga jika kita bermain analogi permainan catur dalam sebuah bidak, ketika menjalankan pion pada catur itu asal saja (tanpa strategi) maka yg ada kita akan segera terskakk matt dan tewas. Maka dalam hal ini politik berarti strategi.
Menurut Wikipedia Politik berasal dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara. Negara dalam ruang terkecil yg di maksud ialah kampus. Kampus sendiri adalah sebuah miniatur negara yg di dalamnya terdapat bergam ornamen yg menghiasinya. Sehingga ornamen tersebut membutuhkan para orang2 yg mengurusinya. Jika merujuk pengertian di atas maka akan menghasilkan 3 asas dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Filsuf Aristoteles mengungkapkan bahwa politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Senada dengan Aristoteles, Al-Farabi berpendapat bahwa politik ialah seni mencapai kebahagiaan.
..
Siapa orangnya yg tidak ingin hidup bahagia? Salah satu kebahagiaan itu bisa di capai dengan menunggang kuda politik, berputar bersama rodanya. Siapa pula orangnya di dunia ini yg tak berpolitik. Semuanya pasti berpolitik. Karena politik hampir masuk ke setiap sendi kehidupan. Maka dari hal itu hidup tak pernah lepas dari sebuah kepentingan. Sehingga pantas saja dari analisis di atas dapat memunculkan sebuah disiplin ilmu yaitu ilmu politik.
Nabi Muhammad SAW sendiri sebagai panutan ummat, beliau juga menjalankan politik. Utamanya ketika beliau memimpin perang. Kata pak Prof Komaruddin Hidayat salah satu doktrin agama bahwa cara paling efektif dan terpuji untuk membela kebenaran adalah dengan cara yg benar, dgn mengandalkan nalar, kasih sayang dan keteladanan. Dan hal itulah yg di praktekan nabi Muhammad SAW ketika menaklukan hati penduduk Mekah. Disinilah yg di sebut "politic prophetic".
..
Sekarang kita menyoroti PEMIRA yg di selenggarakan KPU Fakultas Ushuluddin, Adab dan Da'wah (FUAD). Menurut saya apa yg di buat oleh KPU FUAD merupakan gebrakan dan menjadi sebuah kesan yg berani karena, hal itu adalah bagian dari kritik sosial. Sehingga saya teringat salah satu motto yg di gaungkan grup band legendaris Indonesia yaitu Slank "kita berdiri di atas semua golongan". Dari motto itulah KPU FUAD menyadarkan kepada semuanya para pemilik kepentingan agar kepentingan itu bertujuan untuk kreatif bukan politis. Maksudnya transparasi semua golongan, bukan satu golongan saja.
..
Saya juga amat paham bahwa suhu politik sedang memanas mulai dari birokrasi DEMA F, Rektorat, Bupati, Gubernur bahkan sampai RI-1. Manuver politik menyerang siapa saja. Sehingga para pemilik hak suara di himbau agar memilih sesuai dengan hati nurani tanpa ada tekanan. Pesan paling utama adalah memilih, bukan golput apalagi hanya jadi komentator apatis. Dalam prediksi saya jika tarafnya hanya mahasiswa sepertinya tidak relevan jika terjadi money politic karena, (mohon maaf) mahasiswakan kere (apalagi yg anak kos), fotocopy saja maunya print copy, kertas buram, eehh di perkecil pula. wkwkwk Jadi biasanya yg ada serangan fajar hny terjadi pada politikus tingkat elit saja karena, mereka berduit. Jika mahasiswa bukan berduit tapi, berkelit.
..
Jika kita (warga) tentunya berharap khususnya di ruang lingkup FUAD, kepada gubernur terpilih nanti dapat tampil sebagai solidarity maker di tengah beragam jurusan, ruang keilmuan, potensi, talenta bahkan kepentingan. Karena kini FUAD sudah memiliki 12 jurusan. Tentunya lengkap sudah sebagai satu kesebelasan dan plus supporternya. Tidak ada kata kawan dan lawan selain kita dapat menciptakan PEMIRA yg aman damai dan sentosa. Jika pepatah berkata "musuh dalam kelas dan kawan di meja makan" maka sekarang pepatah itu harus berbunyi "dimanapun dan kapanpun lawan adalak kawan".
#Salam Damai
#Salam budaya
Komentar
Posting Komentar