Kesadaran Cinta
..
Oleh Woko Utoro
..
Sang anakpun to the point saja. Katanya sang anak gembala itu ia merasa telah di bohongi oleh cinta. Katanya cinta telah berseluruh denganya, dulu ada seseorang penuh harap menuturkan jalan serta berniat membantunya dalam mendapatkan cinta seorang gadis yg merdu suaranya, lagi putih perangainya. Anak gembala sendiri sadar bahwa dia bukan siapa2 yg ingin mendapatkan gadis idaman itu. Bagai langit dan bumi, jauh sekali rasanya. Namun, bukan itu yg ia inginkan, melainkan sebuah jawaban sederhana dari seorang gadis itu. Tapi sungguh di sayangkan, benalu yg dulunya berjanji untuk numpang hinggap di antara dahan dan ranting, kini justru ia telah membunuh secara perlahan sang batang pohon itu.
Hingga saatnya seseorang yg berniat membantunya itu malah yg mendapatkan cinta sang gadis.
Bagi sang anak gembala ini adalah penusukan secara halus dan lembut. Walaupun memang ia hanya seorang anak gembala namun, ia masih punya harapan dan sepercik cinta, tentunya murni untuk menyukai seorang gadis itu. Dan kini semuanya telah sirna, semua telah berubah setelah negara api menyerang. Sang gadispun sadar bahwa sejak dari dulu sang anak gembala lah yg menyukainya terlebih dahulu. Dengan kondisi tersebut aku lalu harus bagaimana kang, ujar sang anak gembala?
..
Kang santri pun tersenyum dan berkata ia memang al isyq atau (cinta) itu sering memakan banyak korban, dan jika sudah terjangkit penyakit itu rasanya sulit untuk sembuh. Sesaknya bertumpuk di dada. Sampean itu seperti kisah Qeis yang tergila-gila kepada Laila, kata kang santri. Mereka dulu juga seseorang yg sama mengembala, namun sayang Laila di dahului di persunting oleh orang lain. Lha trus apakah ada penjelasan lain kang?, mungkin dari kitab yg sampean pegang itu, pungkas anak gembala menunjuk kitab al Fiyah kang santri. Ohh ada..lalu kang santri pun menunjukan satu bait yg berbunyi:
و هل فتى فيكم، فما خل لنا ...
-Apakah sudah ada seorang laki-laki di sampingmu?
-Karena saya belum memiliki kekasih.
Nah bait berikut merupakan contoh dari bentuk mubtadha yang terbentuk dari isim nakiroh.
Yang intinya dalam menyatakan cinta itu kita harus mengobservasi dahulu calon pasangan kita, apakah apakah dia sudah punya kekasih atau belum. Karena saling mendahului, bukanlah suatu tatakrama yg baik. Artinya kita harus memperhatian bagaimana hati berkata, sebab masalah hati itu sulit terlihat dan bagaimana rasanya hanya seseorang itulah yg merasakanya. (Ucef Mizwar, 2016).
..
Seperti halnya sebuah kepemilikan dalam tawar menawar di sebuah pasar, jika sudah ada yg menawar barang itu dan sudah di miliki orang yg punya, kita sebagai pembeli selanjutnya tidak boleh membelinya dan sang penjualpun tak boleh menjualnya walau dengan harga yg tinggi. Memang begitulah cinta kang, kadang membuat si pemujanya sulit untuk bangun setelah beberapa saat tertidur dan di ninabobokan oleh keadaan. Hingga kitalah yg harus bijak dalam menyikapinya. Cinta adalah untaian dari segudang rahasia. Saya sendiri belum mengerti apa itu arti cinta dan saling memiliki, pokok intinya selagi kita terus berusaha pasti Allah akan terus memberikan jalanNya. Jalan lurus yg tentunya menuju samudera cintanya yg dalam. Sang Sufiyyah agung Rabiah al adawiyah sering berpesan pada kita bahwa cinta adalah perkara yg sulit di cerna (di artikan) namun ia bisa di rasa, bahkan saking lezatnya sampai tak sadar bahwa ia berhadapan dengan panasnya api dalam bara yg menyala.
Gimana kang, paham?, tanya kang santri. Ndak, kang..jawab sang anak gembala singkat. haha
Dan semuanya pun tertawa.
-Karena saya belum memiliki kekasih.
Nah bait berikut merupakan contoh dari bentuk mubtadha yang terbentuk dari isim nakiroh.
Yang intinya dalam menyatakan cinta itu kita harus mengobservasi dahulu calon pasangan kita, apakah apakah dia sudah punya kekasih atau belum. Karena saling mendahului, bukanlah suatu tatakrama yg baik. Artinya kita harus memperhatian bagaimana hati berkata, sebab masalah hati itu sulit terlihat dan bagaimana rasanya hanya seseorang itulah yg merasakanya. (Ucef Mizwar, 2016).
..
Seperti halnya sebuah kepemilikan dalam tawar menawar di sebuah pasar, jika sudah ada yg menawar barang itu dan sudah di miliki orang yg punya, kita sebagai pembeli selanjutnya tidak boleh membelinya dan sang penjualpun tak boleh menjualnya walau dengan harga yg tinggi. Memang begitulah cinta kang, kadang membuat si pemujanya sulit untuk bangun setelah beberapa saat tertidur dan di ninabobokan oleh keadaan. Hingga kitalah yg harus bijak dalam menyikapinya. Cinta adalah untaian dari segudang rahasia. Saya sendiri belum mengerti apa itu arti cinta dan saling memiliki, pokok intinya selagi kita terus berusaha pasti Allah akan terus memberikan jalanNya. Jalan lurus yg tentunya menuju samudera cintanya yg dalam. Sang Sufiyyah agung Rabiah al adawiyah sering berpesan pada kita bahwa cinta adalah perkara yg sulit di cerna (di artikan) namun ia bisa di rasa, bahkan saking lezatnya sampai tak sadar bahwa ia berhadapan dengan panasnya api dalam bara yg menyala.
Gimana kang, paham?, tanya kang santri. Ndak, kang..jawab sang anak gembala singkat. haha
Dan semuanya pun tertawa.
#Salam Budaya
Komentar
Posting Komentar