30 September Lagi
..
Bang Woks
Bendera setengah tiang berjajar rapi sepanjang jalan yg ku lalui ketika aku jalan-jalan pagi dengan di bonceng motor temanku untuk mengantarkan surat undangan festival. Sempat tak terpikirkan ada simbol bendera seperti itu. Ada apa gerangan??. Yang ku ketahui biasanya ketika ada bendera berkibar setengah tiang maka, pastinya ada tokoh agama/bangsa yg gugur atau wafat. Dan beliau termasuk tokoh yg di segani dan di hormati.
..
Setelah ku ingat-ingat kembali ohh iya ternyata sekarang tepat tanggal 30 september. Di mana orang banyak ketahui peristiwa ini sebagai peristiwa kelam sepanjang perjalanan bangsa Indonesia. Ya peristiwa itu adalah pemberontakan G30S/PKI, yg terjadi pada 30 september 1965.
..
Seperti instruksi nasional, sekaŕang dimana-mana banyak yg menyelenggarakan acara nonton bareng Film G30S/PKI dan penontonya pun mulai dari anak SD sampai mahasiswa. Entah apa motif dasarnya, apakah ingin mensosialisasikanya atau mengajak waspada terhadap ajaran komunis.
Sesempit pengetahuanku Karl Marx melalui teori komunis, ajaran marxismenya merupakan suatu bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar. Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis. Tapi pada saatnya menimbulkan polemik pula, dalam kata lain mungkin gagal paham ketika paham ini di terapkan.
..
Sebagai pemuda tentunya aku hanya sedikit tahu dari pelajaran sejarah yg di ajarkan guru sejarahku yaitu pada saat itu terjadi pembunuhan massal terhadap 6 jendral dan di buang ke lubang buaya, itupun aku sudah lupa. Yg aku ingat hanya cerita atau sering di ilustrasikan oleh nenek dan kakekku ketika aku akan beranjak tidur. Kata nenek ku pada saat itu juga entah di sebut Di/Tii atau PKI atau apa itulah pokoknya mengerikan. Banyak darah dimana-mana, sering ketika zaman kakekku kecil sering bermain-main di sungai tak jarang sekali menjumpai (maaf) kepala tanpa badan yg melewati aliaran sungai. Kata nenek ku itulah salah satu bentuk kekejaman yg salah satu korbanya di buang kemana saja, termasuk ke sungai. Sering pula salah satu dari anggota tubuh yg lain di bawa dalam plastik kresek yg di bawa oleh anjing. MasyaAllah ngeri..
..
Kata nenek kakek ku sejarah kelam itu cukup dulu saja terjadi dan zaman kini tidak usah di ungkit kembali. Biarlah peristiwa itu mengalir bersama air kehidupan yg tentunya dapat menjadikan pelajaran di masa depan. Sekarang tugas kita adalah belajar, belajar dan belajar agar menjadi bijak.
Mari kita nyanyikan lagu dari Ismail Marzuki gugur bunga
Betapa hatiku takkan pilu
Telah gugur pahlawanku
Betapa hatiku takkan sedih
Hamba ditinggal sendiri
Siapakah kini plipur lara
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati
Reff :
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh sribu
Tanah air jaya sakti
Gugur bungaku di taman hati
Di hari baan pertiwi
Harum semerbak menambahkan sari
Tanah air jaya sakti
..
Mari kita hadiahkan do'a semoga seluruh orang-orang yg berjuang membangun negeri ini termasuk para pahlawan yg telah gugur semoga mereka di tempatkan yg terbaik disisi Tuhan tanpa mengenal apa agama mereka. Amiin
#Salam budaya
..
Bang Woks
Bendera setengah tiang berjajar rapi sepanjang jalan yg ku lalui ketika aku jalan-jalan pagi dengan di bonceng motor temanku untuk mengantarkan surat undangan festival. Sempat tak terpikirkan ada simbol bendera seperti itu. Ada apa gerangan??. Yang ku ketahui biasanya ketika ada bendera berkibar setengah tiang maka, pastinya ada tokoh agama/bangsa yg gugur atau wafat. Dan beliau termasuk tokoh yg di segani dan di hormati.
..
Setelah ku ingat-ingat kembali ohh iya ternyata sekarang tepat tanggal 30 september. Di mana orang banyak ketahui peristiwa ini sebagai peristiwa kelam sepanjang perjalanan bangsa Indonesia. Ya peristiwa itu adalah pemberontakan G30S/PKI, yg terjadi pada 30 september 1965.
..
Seperti instruksi nasional, sekaŕang dimana-mana banyak yg menyelenggarakan acara nonton bareng Film G30S/PKI dan penontonya pun mulai dari anak SD sampai mahasiswa. Entah apa motif dasarnya, apakah ingin mensosialisasikanya atau mengajak waspada terhadap ajaran komunis.
Sesempit pengetahuanku Karl Marx melalui teori komunis, ajaran marxismenya merupakan suatu bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar. Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis. Tapi pada saatnya menimbulkan polemik pula, dalam kata lain mungkin gagal paham ketika paham ini di terapkan.
..
Sebagai pemuda tentunya aku hanya sedikit tahu dari pelajaran sejarah yg di ajarkan guru sejarahku yaitu pada saat itu terjadi pembunuhan massal terhadap 6 jendral dan di buang ke lubang buaya, itupun aku sudah lupa. Yg aku ingat hanya cerita atau sering di ilustrasikan oleh nenek dan kakekku ketika aku akan beranjak tidur. Kata nenek ku pada saat itu juga entah di sebut Di/Tii atau PKI atau apa itulah pokoknya mengerikan. Banyak darah dimana-mana, sering ketika zaman kakekku kecil sering bermain-main di sungai tak jarang sekali menjumpai (maaf) kepala tanpa badan yg melewati aliaran sungai. Kata nenek ku itulah salah satu bentuk kekejaman yg salah satu korbanya di buang kemana saja, termasuk ke sungai. Sering pula salah satu dari anggota tubuh yg lain di bawa dalam plastik kresek yg di bawa oleh anjing. MasyaAllah ngeri..
..
Kata nenek kakek ku sejarah kelam itu cukup dulu saja terjadi dan zaman kini tidak usah di ungkit kembali. Biarlah peristiwa itu mengalir bersama air kehidupan yg tentunya dapat menjadikan pelajaran di masa depan. Sekarang tugas kita adalah belajar, belajar dan belajar agar menjadi bijak.
Mari kita nyanyikan lagu dari Ismail Marzuki gugur bunga
Betapa hatiku takkan pilu
Telah gugur pahlawanku
Betapa hatiku takkan sedih
Hamba ditinggal sendiri
Siapakah kini plipur lara
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati
Reff :
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh sribu
Tanah air jaya sakti
Gugur bungaku di taman hati
Di hari baan pertiwi
Harum semerbak menambahkan sari
Tanah air jaya sakti
..
Mari kita hadiahkan do'a semoga seluruh orang-orang yg berjuang membangun negeri ini termasuk para pahlawan yg telah gugur semoga mereka di tempatkan yg terbaik disisi Tuhan tanpa mengenal apa agama mereka. Amiin
#Salam budaya
Komentar
Posting Komentar