Langsung ke konten utama
Bermain Rahasia
..
*Oleh Bang Woks
Hidup ini penuh dengan rahasia, jika dunia ini tak ada rahasia maka tak akan ramai dunia ini. Menurut KBBI rahasia berarti, rahasia /ra·ha·sia / 1 n sesuatu yang sengaja disembunyikan supaya tidak diketahui orang lain. Tidak ada manusia di dunia ini yg tidak memiliki rahasia. Dapat di pastikan mereka memilikinya. Walaupun hal yg kecil sekalipun. Memiliki rahasia adalah sebuah kewajaran pada diri seseorang tapi bukan berarti sebuah keharusan pula karena manusia dalam tatanan sosialnya bersepakat memiliki kaidah privasinya masing2. Dari rahasia kita dapat belajar banyak hal tentunya.
..
Saking banyaknya rahasia dalam dunia ini maka banyak pula orang yg ingin mencari rahasia itu. Lalu apakah sama rahasia dengan misteri?. Tentunya berbeda, jika rahasia itu bersifat ada namun di rahasiakan (privasi) sedangkan misteri bersifat penuh teka-teki.
Rahasia tidak selalu bersifat negatif, justru dari sebuah rahasia dapat mengundang siapa saja untuk penasaran dan mencari dari manakah sumber utamanya. Nah disinilah pentinya kita di tuntut untuk selalu belajar.
..
Dari istilah rahasia itu kita juga dapat melahirkan istilah baru seperti; orang yg selalu ingin tahu rahasia orang lain di sebut keppo, orang yg ingin tahu keseharian orang lain di sebut infotainment (gosip), mengetahui rahasia selain di bumi (astronom), mengetahui zaman purbakala di sebut ahli aerkeologi, orang yg ingin tahu tentang ilmu pengetahuan di sebut peneliti bahkan pencari harta karun dan lain sebagainya.
Rasiapun dapat menjadikan kita menjadi seorang yg kreatif seperti halnya judul buku "rahasia sukses bisnis", judul lagu "pemuna rahasia" dan lain sebagainya. hehe
..
Bahkan permainan yg selama ini pernah singgah dalam memori kecil kita juga memiliki ekspresi kerahasiaan seperti petak umpet, bermain tebak batu yg di kepal di tangan, bermain tutup mata mencari pasangan dan lainya. Tak luput pula kasus kriminal yg berkaitan dengan rahasiapun banyak seperti merahasiakan uang rakyat (korupsi), merahasiakan istri orang (selingkuh), merahasiakan sesuatu info (bohong atau hoax) dan banyak lagi lainya. Sepandai-pandainya menyimpan bangkai di lemari, pasti akan tercium juga.
..
Tidak ada yg mustahil dalam dunia ini. Begitulah pepatahnya, bahwa rahasia sesulit apapun dalam memecahkanya pasti seiring berjalanya waktu akan terbongkar juga misterinya. Jangankan perihal rahasia kecil, rahasia tentang siapa tuhan, apakah dia ada dan siapakah dia? semua pertanyaan itu juga sudah terjawab oleh sang pencari sejati. Para kaum sufi telah membuktikan bahwa ketika manusia mencapai puncak ma'rifat maka ia akan sangat mudah berdekat sedekat-dekatnya dengan sang maha indah.
Jikapun engkau menyembunyikan sesuatu yg amat kecil dan di masukan dalam lubang semut yg paling kecil berwarna hitam dan pada malam yg gelap gulita sekalipun itu, tetap saja Tuhan yg maha mengetahui segala sesuatu.
..
#Salam budaya
#Wokolicious

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswa Tidak Mencatat?

Woko Utoro Sudah berulang kali saya menemukan di mana mahasiswa jarang mencatat. Utamanya ketika presentasi makalah di ruang online catatan akan sangat sukar ditemui. Parahnya lagi fenomena itu merebak baik dalam presentasi di kelas maupun forum seminasi ilmiah. Presentasi di ruang online tak ubahnya radio butut, tak didengarkan dan dibiarkan berlalu. Saya berhusnudzon jika catatan mahasiswa beralih dari buku ke note digital dalam gawai. Tapi apakah hal itu bisa dipercaya? tentu saya meragukannya. Beberapa kali saya tidak menjumpai jika mahasiswa mencatat apa yang seharusnya mereka butuhkan. Selama ini kita bisa mengamati bahwa catatan sudah tidak dianggap penting. Akibatnya selain tidak membaca mahasiswa juga minim mencatat dan lengkaplah sudah ketertinggalan kita soal pengetahuan. Saya menduga dan semoga saja ini tidak benar. Mengapa mahasiswa tidak mencatat padahal hampir seluruh kegiatan dan pelaporan dalam tugas kuliah selalu berkaitan erat dengan dunia tulis menulis. Tapi faktany

Kebudayaan Agraris Padi Digantung di Rumah

Woks Kebudayaan kita memang kaya baik budaya yang lahir dari peradaban pesisir, sungai ataupun petani. Kebudayaan agraris utamanya di Jawa dan Bali pasti tidak akan melupakan sosok Dwi Sri sebagai jelmaan atau simbol kesuburan. Nama ini selalu menjadi tokoh utama apalagi ketika musim tanam dan panen tiba. Dalam berbagai sumber termasuk cerita yang berkembang, orang-orang Jawa khususnya sangat menghormati tokoh Dwi Sri sebagai aktor lahirnya padi yang menjadi makanan pokok sehari-hari. Ia juga dipercaya sebagai penunggu daerah gunung dan bumi begitu juga dengan Nyai Roro Kidul penguasa lautan. Salah satunya tradisi yang sering kita jumpai yaitu budaya menggantungkan padi di atas dapur, depan pintu rumah dan lumbung padi. Tradisi ini tentu sudah berkembang sejak lama. Entah apa motifnya yang jelas orang-orang tua dulu begitu menghormati dan tidak melupakan nilai-nilai kearifan yang ada di dalamnya. Dalam bahasa Sunda, padi dikenal dengan nama “paparelean’ karena kakek nenek sangat bingun

Catatan Makrab bersama Mahasiswa Jabo

Bang Woks* Suatu saat di sesi wawancara TV, Bang Mandra pernah ditanya satu kata untuk mewakili orang Betawi. Beliau menjawab, orang Betawi itu "ceplas-ceplos". Apa yang dikatakan Bang Mandra sebagai salah seorang seniman Betawi tentu benar adanya. Hal itu pula yang saya temui ketika hadir di acara Makrab Komunitas Mahasiswa Jabodetabek. Komunitas Mahasiswa Jabodetabek atau biasa disebut Mahasiswa Jabo didirikan sekitar tahun 2018. Di antara orang-orang sepuh yang saya kenal yaitu Bang Heru, Depta, Luthfian, Qoni dan Ohang. Merekalah yang dalam pandangan sempit saya beberapa menjadi pionir atas berdirinya komunitas tersebut. Mereka menyebut perkumpulan tersebut dengan frasa "Persodaraan". Sebuah frasa yang khas Betawi banget. Memang jika kita dengar misalnya "ettdah, buju busyet, suwe banget lu, tong mau kemane, nyak babe pergi dulu, ncing bayar dulu gopek, gue mau ke Rawa Bebek, sombong amat lu, emang banda ngkong lu, udah gile lu ya, muke lu kayak salak Conde